Guideline ini menjelaskan mengenai proses pengembangan dan metode untuk merealisasikan pengembangan sistim operasi untuk sitim manajemen jaringan akses. Didalam pengembangan sistim operasi dibutuhkan tahapan serta metode prosedur yang terdiri dari beberapa tahapan utama. Di dalam tahapan utama dibagi kedalam beberapa sub-proses sebagai standar proses. Penggunaan proses stamdar tersebut dimaksudkan agar mempermudah dalam proses pengembangannya, mengurangi munculnya kesalahan, serta menjamin agar proses pengembangan tersebut dapat dilaksanakan dalam waktu yang relatip pendek.
Pengembangan sistim operasi adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam hal ini Divisi Regional. Selanjutnya, setelah pengembangan sistim operasi akan dilakukan uji coba untuk menguji tingkat kesesuaiannya dengan kebutuhan pemakai. Setelah ada persetujuan dari Divisi Regional mengenai performansi dari sistim operasi tersebut, selanjutnya akan dapat dilakukan diinstalasi secara operasional.
Secara umum pengembangan sebuah sistim operasi dapat dawali dari keinginan untuk memperkenalkan sebuah sistim baru atapun untuk meningkatkan kemampuan dari pada sistim yang telah ada seperti memperkenalkan sebuah fungsi manajemen baru.
Tahapan proses pengembangan yang distandarkan pada dokumen ini meliput antara lain:
Rencana strategi informasi
Analisa proses bisnis
Proses desain eksternal menentukan seluruh spesifikasi dan kondisi untuk desain eksternal, interface dan fungsi dari sistim berdasarkan kebutuhan pemakai. Kebutuhan pemakai juga dirinci untuk memperjelas realisasi dari pengembangan yang didasarkan pada hasil studi teknologi pada tahapan ini. Keluaran dari tahapan ini meliputi spesifikasi dari sasaran NE, parameter dari target NE untuk sistim operasi baru, spesifikasi blok-fungsi, definisi interface (Q3 atau non Q3), mekanisme dari reliability dari sistim operasi, mekanisme dari sekuriti, spesifikasi DCN, desain HMI, spesifikasi performansi, rencana prototipe, item-item untuk pengujian program. Selama proses desain eksternal, spesifikasi dan kondisi diatas didiskusikan secara mendalam dengan pemakai sebelum ditetapkan.
Desain internal
Pada tahapan desain internal ini perlu melakukan konfirmasi ulang akan fungsi yang akan diterapkan pada sistim operasi baru. Proses ini akan membantu dalam merinci secara kongkrit blok fungsi. Sebagai tambahan proses desain internal menentukan aliran program pada setiap blok fungsi serta desain fungsi blok, komunikasi data interface, database interface dan interface antara blok fungsi. Proses ini juga menjamin bahwa kebutuhan desain reliabiliti dan sekuriti dapat dilakukan. Operasi manual sistim operasi juga perlu direview pada tahapan ini.
Desain program
Proses desain program adalah untuk merancang arsitektur dan logikal dari pada program. Desain arsitektur program dibagi menjadi lebih rinci menjadi unit program (contoh: modul, object class atau method) sesuai dengan hasil dari tahapan pada desain internal sebelumnya. Arsitektur desain program secara umum ditentukan oleh analisa struktur atau analisa object tergantung pada metode pengembangan dan bahasa program yang digunakan.
Coding
Pengujian unit program
Proses pengujian unit program untuk memperjelas aktivitas pada setiap unit fungsional program (modul, class atau methode) disediakan pada tahapan proses koding.Bila ada fungsi didalam blok fungsi program (biasanya disebut `bug') ditemukan selama proses pengujian unit program, `bug' dari blok fungsi program harus dikurangin semaksimal mungkin. Pengurangan `bug' inilah yang disebut sebagai `debugging'.
Pengujian integrasi
Proses pengujian integrasi adalah pengujian fungsi demi fungsi dikombinasikan dengan pengujian unit program yang telah diuji pada tahapan proses pengujian unit program. Tahapan ini adalah untuk menjamin normalitas dari blok fungsi.
Pengujian produk
Pengujian operasional
Instalasi
Training
Perawatan
Proses perawatan adalah untuk memelihara seluruh fasilitas dalam jaringan dengan sistim operasi pendukung lainya. Selama proses operasi dan perawatan diperlukan evaluasi untuk perbaikan sistim kemudian. Perbaikan ini akan menjadi masukan untuk peningkatan sistim operasi pada proses pengembangan selanjutnya.